IQNA

Metode Tafsir Quran Syiah Berdasarkan Pendekatan Imam Shadiq (AS)

15:36 - July 27, 2012
Berita ID: 2378360
Semua metode tafsir Quran Syiah berasal dari pendekatan tafsir Quran Imam Shadiq (AS), seorang sarjana universitas mengatakan.
Dalam sebuah wawancara dengan IQNA, anggota dewan akademik dari Universitas Tehran Zahra Rezazadeh Askari menyinggung tentang penafsiran Quran, mengutip tentang asbab-ul-Nuzul dan menunjukkan beberapa contoh metode yang digunakan oleh Imam ke-6 (AS) untuk menafsirkan ayat-ayat Kitab Suci.
Dia mengacu pada kondisi politik di era Imam Sadeq (AS), mengatakan bahwa pada waktu itu dengan adanya perebutan kekuasaaan antara Bani Umayyah dan Abbasiyah, kondisi menjadi menguntungkan bagi ahlul Bayt (AS), khususnya Imam Shadiq ( AS) untuk menyajikan ajaran Islam Syiah dan secara luas memperkenalkan fiqih, tafsir dan diskusi ketuhanan dalam masyarakat Islam.
"Karena kondisi yang menguntungkan pada zaman Imam Shadiq (AS) untuk menyampaikan ajaran agama, jumlah terbesar dari hadis tentang tafsir telah diriwayatkan dari Imam (AS). Hadis – hadis ini dapat dilihat pada buku – buku tafsir seperti Tafsir Al-Burhan oleh Bahrani dan Tafsir Nour Ul-Thaqalayn oleh Huwayzi.
Rezazadeh Askari menambahkan bahwa para Imam (AS) menafsirkan Quran dengan pengetahuan laduni mereka, bukan pengetahuan yang dipelajari di sekolah.
Ia menambahkan bahwa Imam Shadiq (AS) dalam metodenya menggunakan referensi dua sumber: Al – Quran dan Ahlul Bayt Nabi (SAAW).
Anggota Dewan Akademik Universitas Tehran ini menyebutkan Hadis oleh Nabi Muhammad (SAAW) dan Imam Ali (AS) yang mengatakan bahwa bagian-bagian dari Kitab Allah menafsirkan bagian – bagian yang lain dan bahwa beberapa ayat adalah bukti bagi ayat-ayat lainnya.
"Oleh karena itu, beberapa percaya bahwa metode penafsiran Al-Quran dengan Al – Quran didukung oleh Quran dan para Maksumin (AS)."
Ia juga menceritakan tentang Hadis Tsaqalain yang menyatakan bahwa Ahlul Bayt Nabi (SAAW) adalah pasangan bagi Al – Quran, oleh karena itu sesungguhnya kita tidak mungkin dapat memperoleh hidayah dari ayat – ayat Al – Quran selain dari jalan Ahlul Bayt Nabi (SAAW). Maka berdasarkan hal ini dan juga dari pandangan para Imam, sunah Maksumin (AS) adalah sunah Nabi (SAAW) juga.
Rezazadeh Askari lebih lanjut mengatakan bahwa Imam Shadiq (AS) memang telah menghidupkan kembali sunah Nabi Suci (SAAW) dan menyebarkan ajaran Ahlul Bayt (AS).
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ketika menceritakan sebuah hadis, Imam Shadiq (AS) secara langsung meriwayatkan dari Nabi (AS) untuk meyakinkan kenyataan bahwa apa yang ia katakan sama dengan apa yang Nabi Suci (SAAW) pernah katakan.
1060947
captcha